Selasa, 10 Februari 2009

SAHABAT DIKALA SENDIRI

Sendiri kadang kala membuat kita merenung. Tapi kadang malah justru membuat kita jenuh. Disaat seperti inilah kadang pikiran-pikiran yang tidak baik justru menghampiri dan mengganggu ketenangan kita. Mencoba merayu akan kebahagian yang kita miliki. Merebutnya hingga tak tersisa satupun jua. Ada banyak cara mengisi kesendirian kita. Banyak macam dan ragam kegiatan. Mulai menanam dan merawat tanaman, memelihara binatang kesayangan atau sekedar hewn piaraan, berolah raga atau sekedar menonton acara televisi serta berbagai ragam kegiatan lainnya. Diantara sekian banyak ada satu yang mungkin cukup sederhana, yaitu membaca buku.


Buku bagi sebagian orang adalah hal yang mahal, walau tak sedikit yang menanggap remeh dan menyepelekannya. Tak terkecuali bagi saya. buku bagi saya adalah keajaiban dunia. Ya, selain Internet yang jelas-jelas tiada bandingannya tentunya. Buku juga laksana Sahabat bagi saya. dia memberitahukan apa yang tidak saya tahu dan tidak saya sadari. Atau bahkan hal yang saya tahu tapi tidak pernah saya sadari atau memang saya yang tidak mau sadar dan tidak mau tahu keberadaan nya. BINGUNG YA??


Tidak usah bingung karena saya juga cukup bingung dengan dunia ini. Ya, kita memang tidak akan pernah lepas dari kebingungan dan ketidaktahuan kita. Betapa tidak, begitu banyak hal yang terjadi didunia ini dan tidak pernah akan sanggup ditangkap dan ditampung oleh naluri kita sendiri. Banyak hal yang terlewat atau memang kita lewati. Tanpa mau perduli apakah itu ada maknanya terhadap kita atau tidak. Atau bahkan kita menutup diri dan menganggap semua itu adalah hal yang memang tidak layak buat kita. JANGAN BINGUNG LAGI!!


Kembali lagi ke Buku! (eh seperti TUKUL aja) Ya, ada sebagian orang menganggap buku adalah hal yang malah. Memang wajar, karena buku-buku yang mempunyai nilai terbaik akan dijual dengan harga yang wah pula. Walau tak sedikit buku-buku yang notabene adalah kemungkarang dan kezaliman juga tidak kalah mahalnya. Tapi bagi saya dan mungkin sebagian dari pecinta buku. Adalah hal yang sungguh amat pelik, tak kala ada buku yang bagus tapi tak mampu untuk kita miliki atau bahkan hanya untuk sekedar membacanya saja. Padahal banyak orang yang mampu memilikinya, tapi tak sedetik pun tergugah untuk membawanya atau bahkan tak punya waktu untuk meliriknya. Aneh ya??


Untuk saya buku laksana sahabat sejati. Coba saja bayangkan. Buku tak pernah mengeluh atau bahkan berkesah pada kita. Dia hanya memberi apa yang dia miliki. Tidak lebih, tidak kurang, apa adanya. Dia tulus dan tidak banyak basa basi. Pernahkah ada sahabat yang sebaik Buku?? Bahkan kawan sejati pun tak sedikit yang menyimpan benci dan dengki atau bahkan dendam terhadap kita. Betapa mulianya sang Buku, dia bahkan tak pernah letih tuk menemani kita. Kemanapun, dimanapun, bagaimanapun, atau siapapun kita dia tetap setia bersama. Sampai kita lah yang melupakannya, menyisihkannya bahkan melenyapkannya. Bukan karena kemauannya. Tapi karena kita memang tidak pernah mengurusnya, merawatnya, memeliharanya. Begitulah manusia adanya, egois, keakuan, angkuh, bahkan terhadap sahabat sejatinya pun ia berlaku seperti itu.


Ada sebuah nasehat bijak yang mengatakan:
“Buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu dan teman yang tidak membuatmu bosan. Dia adalah teman yang sangat toleran yang tidak akan mengusirmu. Dia adalah tetangga yang tidak akan menyakitimu. Dia adalah teman yang tidak akan memaksamu mengeluarkan apa yang Anda miliki. Dia tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan.”


Coba kita renungkan, apakah benar atau hanya sebuah untaian kata-kata yang hanya manis didengar? Tapi benarkah ada sahabat sejati? Bagaimana bentuk, rupa dan sifat nya? Saya berkeyakinan, sahabat sejati saya adalah Al-Quran dan Al-Hadits. Bersama mereka saya mendapat sahabat-sahabat sejati lainnya. Ya, buku-buku yang telah saya miliki juga sahabat sejati saya. Sahabat yang apa adanya. Yang memberi Semangat dikala lelah, mencerahkan dikala galau, menghibur dikala duka, mengilhami ditengah ketidak tahuan, membanjiri dikala dahaga, menuntun dan memperlihatkan bagaimanakah manusia ini adanya.


Ya tulisan-tulisan mereka, mengungkapkan jati diri mereka sesungguhnya. Menyibak tabir rahasia hati yang terhalang, oleh silaunya gemerlap dunia. Menjelaskan pada kita berbagai macam watak dan tabiat manusia. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Menyadarkan kita, betapa Maha Mulia dan Maha Besarnya Kuasa Ilahi. Sehingga tak ada kata-kata yang mampu melukiskannya, apa tah yang sanggup saya tuliskan lagi…. eddy4h.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar