Selasa, 03 November 2009

Nafsu

Malam ini aku sungguh bernafsu
Kutumpahkan tinta diatas kertas putih
Kucurahkan segala gundah dalam hati
Denting jam pun bergema berulang kali
Tapi nafsu tak jua berhenti
Kantukpun hilang berbinar
Mataku terbelalak tak karuan
Jari jemariku bergerak tak terkira
Hingga tak sanggup kubendung
Begitu kacau, begitu murka
Begitu muak, begitu nista
Begitu amarah merambah sanubari
Begitulah adanya kejiku
Nafsu ini tiada henti
Semakin kulawan semakin membara
Akupun pasrah diseret geloranya
Biarpun apa yang terjadi nanti

Nafsu ini menghantuiku
Nafsu ini membelengguku
Nafsu ini membekapku
nafsu... nafsu... ooh nafsu...
Haaahhh...

Aku

Aku merayu pada Maut, agar ia mau menjemputku
tapi ia pergi tanpa rasa, tanpa iba
Aku merayu pada Sangkakala, tuk nyanyiannya hanya padaku
tapi ia pun berlalu tanpa pedulu pada hatiku
Aku bersandar pada Nasib, tapi ia pun menjauh
meninggalkan pedih dan perih didadaku
Aku berlari pada Langit, mengharap jawab atas semua tanyaku
tapi langitpun lenyap tanpa bekas, membuatku sendiri

Aku terdiam
Aku terpaku
Aku terperosok lagi dalam lembah tak berhujung
Apalagi.......
Apalagi yang harus kuperbuat
Seakan semua pergi
Seakan hina t'lah terpatri
dosakah?
salahkah?
kutukkah?
Semua keniscayaan ini tiada henti
Sampai kapan?
ntah sampai kapan???...