Senin, 23 Maret 2009

Siapa Sahabat Mu??

Baru-baru ini dilingkungan saya terjadi Mutasi untuk Jabatan-jabatan "penting". Beberapa komentar tentang hal ini, mulai dari bagaimana mereka dan bagaimana jalan mereka??

Ada yang menggelitik saya saat ini. Ada seorang teman yang berkomentar bahwa untuk naik menjadi orang "penting" harus "pandai". Pandai memilih waktu yang tepat untuk dekat dengan atasan. Pandai memilih situasi yang tepat untuk berada didekatnya. Ada juga yang berkomentar bahwa selain pintar kita juga musti punya "bubuhan". Dalam artian harus punya saudara/temen dekat dengan orang-orang yang diatas. Banyak ragam komentar mereka.

Menarik memang bagi saya, ini sebuah "Fenomena". Bagi saya ini bisa berarti sebuah catatan yang cukup berarti. Tapi ada yang menyentuh saya. Bahwa ada "sedikit" kesalahan yang musti diperbaiki. Muncullah pertanyaan "Apakah dengan ini kita bisa bersikap Profesional dan Proporsional?" Padahal sikap Profesional dan Proporsional katanya modal besar untuk menjadi Pimpinan.

Mungkin ada benarnya komentar teman-teman saya tadi (sebab saya juga tidak menyalahkan komentar-komentar tadi). Tapi ada sebagian diri saya yang membantahnya. Bukan dalam artian menolak! Tapi lebih dalam dalam hal meluruskan atau menambah Prespektif mereka saja. Memberikan masukan dan suasana lain akan keadaan ini.

Bubuhan atau Sahabat tadi mustinya dapat dijabarkan lebih luas oleh mereka. Menarik kebelakang apa dibalik Sahabat? Bahwasannya bukan Sahabat itu sendiri yang berperan penting akan keadaan kita. Tapi ada "SUATU" yang lain, yang sesungguhnya "DIALAH" pencetus segalanya.

Bagi saya ALLAH SWT adalah TUHAN atas segala sesuatu yang ada dimanapun adanya.

Bagaimana ALLAH menjadi Pegatur segalanya!!!

Saya teringat bagai mana seorang AIDH ABDULLAH AL QORNI menjadi begitu terkenal dengan bukunya "LA TAHZAN"? Bagai mana seorang HENDRA SETIAWAN melampiaskan hasratnya dalam buku yang menjadi Best Seller? (50.000 buku terjual)
Dan apakah kalian mengetahui siapa sesungguhnya yang membuat sehingga mereka yang naik jabatan tadi dapat mempunyai bubuhan/sahabat yang "menentukan" kelancaran naiknya mereka?
Usaha mereka? Mungkin saja ia, tapi siapa yang menetukanya?

Sampai disini saya bertambah yakin ALLAH SWT adalah "dalang" disebalik semua ini. Saya harus lebih dekat lagi terhadap DIA. Karena dengan kemauan NYA maka akan berdatangan sahabat-sahabat yang pantas buat saya.

Ini bukan hanya bualan orang-orang sedih dan terluka. Tapi nyata adanya!

Saya memang sedang jatuh dan hendak bangun berdiri. Tidak memiliki pegangan yang pasti. Sejak keluar dari Rumah Sakit, saya hanya mencoba mendekatkan diri kepada Apa yang kemudian terjadi?

Begitu saya masuk kembali bekerja (tentunya dengan kehendak NYA) banyak Sahabat yang menghampiri saya. Memang tidak semua orang "Sahabat" saya. Tapi setidaknya ada!

Kalau Aidh Abdullah al Qorni bersahabat dengan Buku-buku dan Kesediahannya, si Hendra Setiawan bersabat dengan kawan-kawan Masjidnya. Saya juga bersahabat dengan orang-orang baik dan buku-buku yang bagus!

Merekalah yang menuntun saya selama ini. Memberitahu, memperingatkan, menyemangati, menjaga dan menjernihkan apa pun yang saya pikir, kehendaki dan kejadian ini.

Tuhan telah berkehendak, jalan apapun itu adalah takdir NYA!

Ingatlah:

Ketahuilah sesungguhnya andaipun seluruh umat manusia itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepada dirimu berupa sesuatu, niscaya pastinya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepada dirimu selain berupa sesuatu yang telah ditetapkan ALLAH bagi dirimu.
Dan, seandainya mereka semua berkumpul berkehendak untuk mencelakakan dirimu dengan sesuatu, niscaya pastinya mereka tidak akan mampu mecelakakan dirimu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan ALLAH atas dirimu.

Percayalah sesungguhnya, seluruhnya hanya kepada ALLAH SWT!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar